Setelah semalam mabuk, ia memprovokasi sosok yang berpengaruh. Ia meminta sesuatu, dan sosok itu mendambakan keremajaan dan ketampanannya. Seiring waktu berlalu, ia menyadari ada orang lain di hatinya. Ketika cahaya bulan putihnya kembali, ia perlahan-lahan berhenti pulang. Wen Man tinggal di kamar kosong itu, menghabiskan malam-malam yang tak terhitung jumlahnya tanpanya. Kemudian, ia menunggu cek dan ucapan selamat tinggal. Ia…